Skip to main content

CARA PENGENDALIAN KUMBANG TANDUK PADA TANAMAN KELAPA SAWIT



Kumbang tanduk atau Oryctes rhinoceros adalah hama penting pada tanaman kelapa sawit. Berikut ini adalah beberapa cara pengendalian kumbang tanduk pada tanaman kelapa sawit:

1. Pengendalian secara mekanik: Hama ini dapat dikendalikan secara mekanik dengan cara memunguti kumbang dewasa dan larva dari tanaman kelapa sawit secara manual. Caranya dengan memasang perangkap khusus untuk menangkap kumbang dewasa di sekitar tanaman kelapa sawit.

2. Pengendalian dengan insektisida: Penggunaan insektisida dapat menjadi pilihan untuk mengendalikan kumbang tanduk pada kelapa sawit. Insektisida yang biasa digunakan antara lain Karbofuran, Methomyl, dan Malathion. Namun, penggunaan insektisida harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan manusia.

3. Pengendalian dengan cendawan entomopatogen: Beberapa jenis cendawan entomopatogen seperti Metarhizium anisopliae, Beauveria bassiana, dan Paecilomyces fumosoroseus juga dapat digunakan untuk mengendalikan kumbang tanduk pada kelapa sawit. Cendawan ini akan menginfeksi dan membunuh kumbang tanduk dewasa dan larva.

4. Pengendalian dengan memperkuat tanaman: Tanaman kelapa sawit yang sehat dan kuat lebih tahan terhadap serangan kumbang tanduk. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk memperkuat tanaman seperti dengan melakukan pemupukan yang tepat, penyiraman yang cukup, dan pemangkasan daun yang tidak diperlukan.

Perlu diingat bahwa pengendalian kumbang tanduk pada kelapa sawit harus dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan untuk mendapatkan hasil yang optimal.



Berikut adalah cara membuat perangkap kumbang tanduk pada tanaman kelapa sawit:
  1. Siapkan botol bekas yang cukup besar dengan lebar mulut botol sekitar 10-15 cm.
  2. Potong bagian bawah botol dengan gunting atau pisau.
  3. Masukkan beberapa potongan pelepah sawit atau buah kelapa sawit yang telah membusuk ke dalam botol.
  4. Tambahkan air secukupnya agar bahan yang dimasukkan terendam.
  5. Gantungkan botol di pohon kelapa sawit, dekat dengan tempat berkumpulnya kumbang tanduk.
  6. Ganti isian botol setiap beberapa hari sekali atau setelah bahan isian terlihat membusuk dan berbau tidak sedap.

Perangkap kumbang tanduk ini akan menarik kumbang untuk masuk ke dalam botol dan terperangkap di dalamnya. Dengan demikian, populasi kumbang tanduk pada tanaman kelapa sawit dapat dikendalikan secara alami. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan perangkap ini sebaiknya dipadukan dengan penggunaan metode pengendalian lainnya untuk hasil yang lebih efektif.

Comments

Popular posts from this blog

Standar dosis pemupukan bibit kelapa sawit

Pemupukan bibit kelapa sawit biasanya dilakukan saat tanam atau pada saat perawatan pertama setelah tanam. Setelah pemupukan pertama, dosis pemupukan selanjutnya dapat disesuaikan dengan hasil analisis tanah dan pengamatan kondisi bibit kelapa sawit. Disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli pertanian atau konsultan kelapa sawit untuk mendapatkan panduan yang lebih spesifik dan sesuai dengan kondisi di lokasi Anda. Salah satu contoh Pemupukan bibit Kelapa Sawit dapat dilihat pada  tabel dibawah ini, sebagai panduan untuk memperkirakan kebutuhan pupuk yang kita gunakan berdasarkan dari umur bibit : Umur (Minggu) Jenis dan Dosis Pupuk (g/bibit) Urea NPKMg 15:15:6:4 NPKMg 12:12:17:2 Kieserite Pembibitan Awal 12 2 g/l air/100 bibit 2,5 - - Pembibitan Utama 14-15 - 2,5 - - 16-17 - 5 - - 18-20 - 7,5 - -

Mol dari Bonggol Pisang (Untuk Tanaman Padi)

MOL adalah singkatan dari Mikro Organisme Lokal. Kalau Mikro Organisme, kita sudah paham pengertiannya. Untuk Lokal, adalah banyak pengertian. Lokal bisa diartikan “dibuat sendiri”. Jadi pengertiannya MO yang kita buat sendiri. Lokal, bisa juga diartikan organisme yang berada di daerah/di lingkungan kita. Jadi, mikro organisme tersebut adalah MO yang sudah beradaptasi dengan baik di sekitar lingkungan kita. FUNGSI MOL ? Dari MOL inilah, dapat digunakan untuk membuat pupuk kompos. Dalam hal ini MOL bisa disebut sebagai starter/decomposer.  Dan juga MOL dapat digunakan sebagai pupuk cair pada aplikasi pemupukan. Bisa juga MOL sebagai ZPT (Zat Perangsang Tumbuh). Selain itu, MOL dapat juga sebagai pengurai atau “pabrik pupuk” sehingga unsur hara dapat diserap oleh akar tanaman. BAHAN PEMBUATAN MOL BONGGOL PISANG   1. 3 Kg Bonggol Pisang 2. 3 Liter Air Kelapa 3. 3 Liter Air Beras 4. Gula Pasir/Gula Merah Secukupnya :D CARA MEMBUAT MOL BONGGOL PISANG Bonggo

PENGUNAAN BIO PESTISIDA (Pegendalian hama secara alami/hayati)

Bio Pestisida adalah : Senyawa/bahan alami/dibuat dari bahan alami yang terdapat di alam (lingkungan sekitar kita) dan digunakan untuk mengendalikan hewan penganggu atau dibuat dari hewan, tanaman atau mikrobia dengan tujuan untuk melindungi tanaman dari kerugian. Bio pestisida sering disebut juga pestisida nabati, pestisida hayati/insektisida organik.    Alasan pengunaan bio pestisida   Untuk menghemat pengeluaran/biaya (uang) serta untuk menjaga kseimbangan alam baik ekologi, bebas residu/racun dan memperkaya keanekaragaman hayati. Bila kondisi tersebut telah tercipta maka alam telah seimbang/selaras antara musuh alami dan organisme penganggu tanaman sehingga pengendalian hama dilakukan sebagai alternatif terahir.   Manfaat dan syarat bahan yang dapat digunaan untuk bio pestisida antara lain :   Bahan bakunya mudah didapat/ditemukan disekitar kita.  Harga murah (bila harus membeli harganya murah) bahkan tidak perlu membeli, mudah diperbanyak (mudah tumbuh)  Da