Skip to main content

Mengenal Rotan Jernang


A. Klasifikasi dan Marfologi Tanaman
       Dari 530 jenis rotan didunia, sebanyak 316 jenis terdapat dihutan Indonesia. Di wilayah hutan Sumatera terdapat 132 jenis, Jawa 29 jenis. Rotan jernang (Daemonorops sp) biasanya tumbuh dengan membentuk rumpun, memanjat hingga ketinggian 30 m tergantung dari tinggi pohon yang menjadi inang/tempat merambat. Batang rotan jernang langsing dan fleksibel berdiameter 2-3 cm dipenuhi duri-duri kecil dan tajam. Daun rotan jernang berwarna hijau terdiri dari helaian anak daun yang tersusun berpasang-pasangan, permukaan bagian bawah daun sedikit cekung.
       Rotan jernang mulai berbuah pada usia 2 tahun, akan tetapi baru menghasilkan getah jernang setelah berumur 5 tahun. Tanaman rotan jernang berbuah dua kali setahun, yaitu pada bulan April dan September. Buah rotan jernang seperti buah rotan pada umumnya, yaitu bulat kecil-kecil berkumpul seperti buah salak.
       Buah rotan jernang menghasilkan resin/Getah Jernang yang berbentuk padat, mengkilat, bening atau kusam, rapuh dan mudah meleleh bila dipanaskan, mudah terbakar, mengeluarkan asap dan bau yang khas. Resin dari getah jernang termasuk dalam kelompok resin keras, berwarna merah, berbentuk amorf, berat jenis 1.18 – 1.20, titik cair sekitar 120oC, larut dalam alcohol eter, minyak lemak dan minyak atsiri. Sebagaian larut dalam kloroform, etil asetat, petroleum spiritus dan karbon disulfide.
      Rotan termasuk tumbuhan hutan dari family Arecaceae. Klasifikasi rotan (Daemonorops sp) adalah sebagai berikut :

Kingdom                           : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom                      : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi                      : Spermatophyta (Menghasilkan Biji)
Divisi                                 : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas                                 : Liliopsida (berkeping satu/ monokotil)
Sub Kelas                          : Arecidae
Ordo                                  : Arecales
Famili                                : Arecaceae (suku pinang-pinangan)
Genus                                : Daemonorops
Spesies                              : Daemonorops didymophylla Becc, D. draco BL,
                                            D. draconcellus BECC
   
B.     Potensi dan Penyebaran
       Tanaman rotan jernang (Daemonorops sp) terdapat di Indonesia, Malaysia dan India. Potensi rotan jernang di Indonesia terbesar di Sumatera, Kalimantan dan Jawa. Di Sumatera, rotan jernang dapat dijumpai di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Riau dan Jambi. Sedang di Kalimantan, terdapat di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Dengan kata lain pohon rotan jernang pada umumnya masih terdapat dihutan alam dan hutang lindung. Sedang saat ini keberadaanya di Jawa sudah sulit ditemukan.
       Data jenis rotan jernang dan lokasi penyebarannya tercantum dalam Tabel 1, sebagai berikut :
Tabel 1. Jenis dan Lokasi Penyebaran Rotan Jernang (Daemonorops sp) di
              Indonesia
No.
Jenis
Lokasi Penyebaran
Keterangan
1.
D. didymophyllus BECC
Sumatera
Buah kecil-kecil dan sedikit menghasilkan getah
2.
D. draco BL
Sumatera, Kalimantan
Buah Besar
3.
D. draconcellus BECC
Kalimantan
Menghasilkan getah jernang dengan kualitas terbaik
4.
D. mattanensis BECC
Kalimantan
Getah jernangnya hanya sedikit
5.
D. motley BECC (Jernang Laki)
Kalimantan
Buah-buahnya sangat kaya jernang, bermutu tinggi
6.
D. rubber BL (Jernang howe pelah)
Jawa dan Sumatera
Sebagai pewarna batang rotan yang telah dikupas supaya berwarna merah


       Hingga saat ini tanaman rotan jernang belum banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Sehingga produksi getah jernang sangat tergantung dari tanaman yang tumbuh liar dihutan alam. Di Sumatera, rotan jernang masih dapat ditemui di Taman Nasional (TN) Gunung Leuser, TN Bukit Tiga Puluh dan TN Bukit Dua Belas.
       Sementara di Kalimantan setidaknya ada 3 jenis rotan penghsil getah jernang yaitu :
1.      Rotan jernang mundai, buah berukuran kecil dan mutu paling baik, tetapi jarang didapati;
2.      Rotan jernang beruang, buah berukuran sedang;
3.      Rotan jernang kuku, buah berukuran besar.

C.     Sifat Fisika dan Kimia Getah Jernang
       Buah rotan jernang (Daemonorops sp.) pada saat tua mengandung getah/ damar/ resin berwarna kemerah-merahan. Getah berasal dari lapisan rapuh pada permukaan buah yang telah dewasa.
       Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI), sifat fisika dan kimia getah jernang antara lain :
1.      Kadar air 3-6%. Untuk meningkatkan kualitas jernang berkadar air tinggi dapat dilakukan dengan penjemuran/ pengeringan buah rotan jernang sebelum di ekstraksi.
2.      Kadar kotoran 14-39%. Kadar kotoran dapat diturunkan dengan cara menumbuk buah dengan hati-hati dan menentukan waktu yang tepat  berhenti menumbuk.
3.      Kadar abu 8-20%,
4.      Titik leleh 80-120 oC .
       Komponen kimia utama pada resin yang dihasilkan buah jernang adalah resin ester dan dracoresino tannol (57-82%). Selain itu resin berwarna merah tersebut juga mengandung senyawa-senyawa seperti Dracoresene (14%), Dracoalban (hingga 2,5%), resin tak larut (0,3%), residu (18,4%), Asam Benzoat, Asam Benzoilasetat, Drachodin dan beberapa pigmen terutama nordracorhodin dan nordracorubin.

D.    Manfaat / Kegunaan
       Getah jernang banyak digunakan sebagai bahan baku baik di dunia kesehatan maupun perindustrian sebagai berikut :
1.      Bahan baku obat-obatan : obat diare, disentri, pembeku darah akibat luka, sakit gigi, asma, sipilis dan berkhasiat aphrodisiac (meningkatkan libido)
2.      Bahan baku pewarna vernis, keramik, porselen, marmer, batu, kayu, rotan, bamboo, cat dan kertas;
3.      Bahan penyamakan kulit;
4.      Bahan baku kosmetik/ lipstick dll.

Comments

  1. Saya menawaran hasil panen Buah Jernang Kwalitas terbaik kepada Bapak/Ibu
    Dengan Spesifikasi buah jernang berdasarkan Informasi dan Review dari Costumer diantaranya :
    1. Kandungan Resin Ester dan Dracoresinitannol 57%-82%
    2. Kadar air 3-6 %.
    3. Kadar kotoran 14-39 %.
    4. Kadar abu 8-20 %,
    5. Titik leleh 80-120 °C.
    Harga jual termurah karena langsung dari pemetik
    Dengan stok buah Jernang minimal 2 Ton perminggu
    Besar harapan saya sekiranya Bapak/Ibu berminat dengan buah jernang ini
    senantiasa saya menunggu informasinya
    Dan semoga kerjasama kita akan berkesinambungan.

    Suhaelly Herwanto
    Untuk Informasi Selengkapnya mohon hubungi :
    Mobile/WhatsApp : 081219712226 / 081934123418
    Pin BBm : 587BA103

    ReplyDelete
  2. Saya menawaran hasil panen Buah Jernang Kwalitas terbaik kepada Bapak/Ibu
    Dengan Spesifikasi buah jernang berdasarkan Informasi dan Review dari Costumer diantaranya :
    1. Kandungan Resin Ester dan Dracoresinitannol 57%-82%
    2. Kadar air 3-6 %.
    3. Kadar kotoran 14-39 %.
    4. Kadar abu 8-20 %,
    5. Titik leleh 80-120 °C.
    Harga jual termurah karena langsung dari pemetik
    Dengan stok buah Jernang minimal 2 Ton perminggu
    Besar harapan saya sekiranya Bapak/Ibu berminat dengan buah jernang ini
    senantiasa saya menunggu informasinya
    Dan semoga kerjasama kita akan berkesinambungan.

    Suhaelly Herwanto
    Untuk Informasi Selengkapnya mohon hubungi :
    Mobile/WhatsApp : 081219712226 / 081934123418
    Pin BBm : 587BA103

    ReplyDelete
  3. Mention odd, because the term "fruit", more commonly known to refer to all types of fruits that exist around the world
    http://www.suksestoto.com/

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Standar dosis pemupukan bibit kelapa sawit

Pemupukan bibit kelapa sawit biasanya dilakukan saat tanam atau pada saat perawatan pertama setelah tanam. Setelah pemupukan pertama, dosis pemupukan selanjutnya dapat disesuaikan dengan hasil analisis tanah dan pengamatan kondisi bibit kelapa sawit. Disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli pertanian atau konsultan kelapa sawit untuk mendapatkan panduan yang lebih spesifik dan sesuai dengan kondisi di lokasi Anda. Salah satu contoh Pemupukan bibit Kelapa Sawit dapat dilihat pada  tabel dibawah ini, sebagai panduan untuk memperkirakan kebutuhan pupuk yang kita gunakan berdasarkan dari umur bibit : Umur (Minggu) Jenis dan Dosis Pupuk (g/bibit) Urea NPKMg 15:15:6:4 NPKMg 12:12:17:2 Kieserite Pembibitan Awal 12 2 g/l air/100 bibit 2,5 - - Pembibitan Utama 14-15 - 2,5 - - 16-17 - 5 - - 18-20 - 7,5 - -

Mol dari Bonggol Pisang (Untuk Tanaman Padi)

MOL adalah singkatan dari Mikro Organisme Lokal. Kalau Mikro Organisme, kita sudah paham pengertiannya. Untuk Lokal, adalah banyak pengertian. Lokal bisa diartikan “dibuat sendiri”. Jadi pengertiannya MO yang kita buat sendiri. Lokal, bisa juga diartikan organisme yang berada di daerah/di lingkungan kita. Jadi, mikro organisme tersebut adalah MO yang sudah beradaptasi dengan baik di sekitar lingkungan kita. FUNGSI MOL ? Dari MOL inilah, dapat digunakan untuk membuat pupuk kompos. Dalam hal ini MOL bisa disebut sebagai starter/decomposer.  Dan juga MOL dapat digunakan sebagai pupuk cair pada aplikasi pemupukan. Bisa juga MOL sebagai ZPT (Zat Perangsang Tumbuh). Selain itu, MOL dapat juga sebagai pengurai atau “pabrik pupuk” sehingga unsur hara dapat diserap oleh akar tanaman. BAHAN PEMBUATAN MOL BONGGOL PISANG   1. 3 Kg Bonggol Pisang 2. 3 Liter Air Kelapa 3. 3 Liter Air Beras 4. Gula Pasir/Gula Merah Secukupnya :D CARA MEMBUAT MOL BONGGOL PISANG Bonggo

PENGUNAAN BIO PESTISIDA (Pegendalian hama secara alami/hayati)

Bio Pestisida adalah : Senyawa/bahan alami/dibuat dari bahan alami yang terdapat di alam (lingkungan sekitar kita) dan digunakan untuk mengendalikan hewan penganggu atau dibuat dari hewan, tanaman atau mikrobia dengan tujuan untuk melindungi tanaman dari kerugian. Bio pestisida sering disebut juga pestisida nabati, pestisida hayati/insektisida organik.    Alasan pengunaan bio pestisida   Untuk menghemat pengeluaran/biaya (uang) serta untuk menjaga kseimbangan alam baik ekologi, bebas residu/racun dan memperkaya keanekaragaman hayati. Bila kondisi tersebut telah tercipta maka alam telah seimbang/selaras antara musuh alami dan organisme penganggu tanaman sehingga pengendalian hama dilakukan sebagai alternatif terahir.   Manfaat dan syarat bahan yang dapat digunaan untuk bio pestisida antara lain :   Bahan bakunya mudah didapat/ditemukan disekitar kita.  Harga murah (bila harus membeli harganya murah) bahkan tidak perlu membeli, mudah diperbanyak (mudah tumbuh)  Da