Skip to main content

Hormon Perangsang Pertumbuhan Pada Tanaman Padi



Hormon perangsang pertumbuhan pada tanaman padi, atau lebih dikenal dengan sebutan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT), dapat memberikan berbagai manfaat bagi pertumbuhan dan produktivitas tanaman padi, di antaranya:

  1. Mempercepat pertumbuhan tanaman: ZPT dapat merangsang pembelahan sel dan mempercepat pertumbuhan tanaman padi sehingga dapat tumbuh lebih cepat dan menghasilkan daun dan akar yang lebih banyak.
  2. Meningkatkan daya tahan tanaman: ZPT dapat membantu meningkatkan ketahanan tanaman padi terhadap serangan hama dan penyakit, serta membantu mengurangi kerusakan akibat kondisi lingkungan yang buruk.
  3. Meningkatkan produksi tanaman: ZPT dapat memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan penyerapan nutrisi pada tanaman padi, sehingga dapat meningkatkan produksi hasil panen.
  4. Memperbaiki kualitas hasil panen: ZPT dapat memperbaiki kualitas beras dengan meningkatkan ukuran butir dan mengurangi jumlah gabah hampa.
  5. Mempercepat masa panen: ZPT dapat mempercepat proses kematangan padi sehingga masa panen dapat dilakukan lebih cepat dan hasil panen dapat lebih optimal.
Namun, penggunaan ZPT juga harus diperhatikan dengan baik karena penggunaan yang tidak tepat dapat mengakibatkan kerusakan pada tanaman. Oleh karena itu, sebaiknya penggunaan ZPT dilakukan dengan konsultasi dan arahan dari ahli pertanian yang kompeten.

Berikut ini Cara Pembuatan Hormon Perangsang Pertumbuhan (ZPT) Secara Organik :

Perlu diketahui ini hanya sebagai hormon, jadi penerapan pemupukan yang sesuai rekomendasi perlu kita lakukan, hormon dapat berfungsi dengan baik apabila kandungan unsur hara yang diperlukan tersedia.



BAHAN YANG DISIAPKAN :

1.TOUGE/KECAMBAH : ½ KG
2.KUNYIT : 1 ONS
3.TELOR : 2 BUTIR

Cara Pembuatan :

1.Toge dihaluskan dengan lesung atau dengan alat lainnya yang lebih praktis 
2.Kupas kunyit dan dihaluskan dengan lesung (Klo listrik bermasalah)
3.Masukan campuran kunyit dan toge kedalam 5 liter air
4.Aduk sampai rata
5.Masukkan kuning dan putih telur kedalam campuran
6.Aduk hingga rata Tutup rapat dan diamkan selama 2 -3 hari

Cara penggunaan :

•Campurkan 0.5 liter hormon dengan 10 liter air
•Semprotkan pada tanaman Bisa digunakan setiap minggu atau 10 hari sekali, sampai padi berumur 60 hari


Comments

Popular posts from this blog

Standar dosis pemupukan bibit kelapa sawit

Pemupukan bibit kelapa sawit biasanya dilakukan saat tanam atau pada saat perawatan pertama setelah tanam. Setelah pemupukan pertama, dosis pemupukan selanjutnya dapat disesuaikan dengan hasil analisis tanah dan pengamatan kondisi bibit kelapa sawit. Disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli pertanian atau konsultan kelapa sawit untuk mendapatkan panduan yang lebih spesifik dan sesuai dengan kondisi di lokasi Anda. Salah satu contoh Pemupukan bibit Kelapa Sawit dapat dilihat pada  tabel dibawah ini, sebagai panduan untuk memperkirakan kebutuhan pupuk yang kita gunakan berdasarkan dari umur bibit : Umur (Minggu) Jenis dan Dosis Pupuk (g/bibit) Urea NPKMg 15:15:6:4 NPKMg 12:12:17:2 Kieserite Pembibitan Awal 12 2 g/l air/100 bibit 2,5 - - Pembibitan Utama 14-15 - 2,5 - - 16-17 - 5 - - 18-20 - 7,5 - -

Mol dari Bonggol Pisang (Untuk Tanaman Padi)

MOL adalah singkatan dari Mikro Organisme Lokal. Kalau Mikro Organisme, kita sudah paham pengertiannya. Untuk Lokal, adalah banyak pengertian. Lokal bisa diartikan “dibuat sendiri”. Jadi pengertiannya MO yang kita buat sendiri. Lokal, bisa juga diartikan organisme yang berada di daerah/di lingkungan kita. Jadi, mikro organisme tersebut adalah MO yang sudah beradaptasi dengan baik di sekitar lingkungan kita. FUNGSI MOL ? Dari MOL inilah, dapat digunakan untuk membuat pupuk kompos. Dalam hal ini MOL bisa disebut sebagai starter/decomposer.  Dan juga MOL dapat digunakan sebagai pupuk cair pada aplikasi pemupukan. Bisa juga MOL sebagai ZPT (Zat Perangsang Tumbuh). Selain itu, MOL dapat juga sebagai pengurai atau “pabrik pupuk” sehingga unsur hara dapat diserap oleh akar tanaman. BAHAN PEMBUATAN MOL BONGGOL PISANG   1. 3 Kg Bonggol Pisang 2. 3 Liter Air Kelapa 3. 3 Liter Air Beras 4. Gula Pasir/Gula Merah Secukupnya :D CARA MEMBUAT MOL BONGGOL PISANG Bonggo

PENGUNAAN BIO PESTISIDA (Pegendalian hama secara alami/hayati)

Bio Pestisida adalah : Senyawa/bahan alami/dibuat dari bahan alami yang terdapat di alam (lingkungan sekitar kita) dan digunakan untuk mengendalikan hewan penganggu atau dibuat dari hewan, tanaman atau mikrobia dengan tujuan untuk melindungi tanaman dari kerugian. Bio pestisida sering disebut juga pestisida nabati, pestisida hayati/insektisida organik.    Alasan pengunaan bio pestisida   Untuk menghemat pengeluaran/biaya (uang) serta untuk menjaga kseimbangan alam baik ekologi, bebas residu/racun dan memperkaya keanekaragaman hayati. Bila kondisi tersebut telah tercipta maka alam telah seimbang/selaras antara musuh alami dan organisme penganggu tanaman sehingga pengendalian hama dilakukan sebagai alternatif terahir.   Manfaat dan syarat bahan yang dapat digunaan untuk bio pestisida antara lain :   Bahan bakunya mudah didapat/ditemukan disekitar kita.  Harga murah (bila harus membeli harganya murah) bahkan tidak perlu membeli, mudah diperbanyak (mudah tumbuh)  Da